Skip to content
akad bisnis

Akad Bisnis

Menciptakan Kesuksesan

Primary Menu
  • Tips Bisnis
  • Bisnis Kreatif
  • Informasi Bisnis
  • Jenis Bisnis
  • Ekonomi
  • Home
  • Ekonomi
  • 10 Komoditas Impor Indonesia Paling Laris!
  • Ekonomi

10 Komoditas Impor Indonesia Paling Laris!

AkadBisnis Maret 11, 2025
Komoditas Impor Indonesia

Daftar komoditas impor Indonesia : Indonesia, sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki kebutuhan yang sangat besar akan berbagai jenis produk. Meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tetap ada beberapa sektor yang sangat bergantung pada impor. Berbagai faktor seperti keterbatasan produksi dalam negeri, permintaan tinggi, hingga efisiensi biaya membuat Indonesia terus mengimpor berbagai komoditas dari berbagai penjuru dunia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 komoditas impor Indonesia paling laris yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat maupun industri dalam negeri. Jika Anda tertarik untuk memahami lebih dalam tentang perdagangan internasional Indonesia, maka artikel ini wajib Anda baca!

Table of Contents

Toggle
  • 1. Minyak Mentah
  • 2. Mesin dan Peralatan Mekanik
  • 3. Elektronik dan Komponen Teknologi
  • 4. Plastik dan Produk Plastik
  • 5. Besi dan Baja
  • 6. Kendaraan Bermotor dan Suku Cadang
  • 7. Gandum
  • 8. Produk Kimia
  • 9. Kedelai
  • 10. Pakan Ternak
  • About the Author
    • AkadBisnis
    • Related Posts:

1. Minyak Mentah

Minyak mentah merupakan salah satu kebutuhan utama Indonesia, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. Meskipun Indonesia pernah menjadi anggota OPEC, namun produksi minyak dalam negeri tidak mencukupi permintaan nasional. Oleh karena itu, pemerintah dan sektor swasta terus mengimpor minyak mentah dari negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Nigeria.

Fakta menarik: Indonesia mengimpor jutaan barel minyak mentah setiap tahunnya untuk diolah di kilang-kilang dalam negeri sebelum didistribusikan sebagai BBM.

2. Mesin dan Peralatan Mekanik

Sektor manufaktur di Indonesia berkembang pesat, namun sebagian besar mesin dan peralatan industri masih harus diimpor dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Jerman. Mulai dari mesin produksi, alat berat, hingga suku cadang otomotif, kebutuhan akan peralatan mekanik terus meningkat.

Banyak industri yang lebih memilih mesin impor karena dianggap lebih canggih, efisien, dan tahan lama dibandingkan produk lokal.

3. Elektronik dan Komponen Teknologi

Smartphone, laptop, televisi, hingga berbagai perangkat rumah tangga modern—semua ini sebagian besar berasal dari luar negeri. Negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang menjadi pemasok utama barang elektronik ke Indonesia.

Komponen teknologi seperti chip, prosesor, dan baterai juga menjadi bagian penting dari daftar komoditas impor Indonesia, mengingat industri dalam negeri belum mampu memproduksi komponen ini dalam jumlah besar.

4. Plastik dan Produk Plastik

Kebutuhan akan plastik di Indonesia sangat besar, mulai dari bahan baku industri makanan, kemasan, hingga produk rumah tangga. Sayangnya, kapasitas produksi plastik dalam negeri masih terbatas sehingga harus mengimpor dari negara-negara seperti Thailand, Korea Selatan, dan China.

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan, permintaan terhadap plastik biodegradable atau ramah lingkungan juga ikut meningkat.

5. Besi dan Baja

Industri konstruksi dan manufaktur di Indonesia sangat bergantung pada besi dan baja impor. Bahan ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur, gedung, hingga produksi kendaraan bermotor.

Sebagian besar besi dan baja diimpor dari China dan India, dua negara yang dikenal memiliki industri baja terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan produksi baja dalam negeri, namun hingga kini, impor masih menjadi solusi utama untuk memenuhi permintaan.

6. Kendaraan Bermotor dan Suku Cadang

Meskipun Indonesia memiliki industri otomotif yang berkembang pesat, banyak merek mobil dan motor yang masih harus diimpor secara utuh atau dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD).

Selain itu, suku cadang kendaraan seperti ban, aki, dan mesin masih didatangkan dari luar negeri. Jepang, Thailand, dan China adalah tiga negara utama yang menjadi sumber impor kendaraan dan suku cadang bagi Indonesia.

7. Gandum

Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi mi instan tertinggi di dunia, dan bahan baku utama mi instan adalah gandum. Sayangnya, Indonesia tidak memiliki iklim yang cocok untuk menanam gandum dalam skala besar, sehingga harus mengimpor dari negara seperti Australia, Kanada, dan Ukraina.

Gandum juga digunakan untuk produksi roti, kue, dan berbagai produk olahan lainnya yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.

8. Produk Kimia

Dari industri farmasi hingga kosmetik, berbagai sektor di Indonesia sangat bergantung pada bahan kimia impor. Produk kimia digunakan dalam pembuatan obat-obatan, pupuk, tekstil, hingga berbagai bahan aditif makanan.

Jerman, China, dan Amerika Serikat menjadi tiga pemasok utama bahan kimia bagi industri dalam negeri.

9. Kedelai

Tempe dan tahu adalah makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa sebagian besar kedelai yang digunakan sebagai bahan baku tempe dan tahu berasal dari luar negeri?

Kedelai impor, terutama dari Amerika Serikat dan Brasil, memiliki ukuran lebih besar dan kandungan protein lebih tinggi dibandingkan kedelai lokal, sehingga lebih disukai oleh produsen.

10. Pakan Ternak

Industri peternakan di Indonesia sangat bergantung pada impor pakan ternak, terutama jagung, bungkil kedelai, dan tepung ikan. Ini digunakan untuk memberi makan ayam, sapi, dan ikan yang menjadi sumber protein utama masyarakat.

Negara seperti Argentina dan Amerika Serikat menjadi pemasok utama pakan ternak bagi industri peternakan Indonesia.

Dari sektor energi hingga pangan, berbagai kebutuhan di Indonesia masih sangat bergantung pada impor. Daftar komoditas impor Indonesia yang telah dibahas di atas mencerminkan dinamika perdagangan global yang terus berkembang.

Pemerintah dan pelaku industri terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, selama permintaan tinggi dan kapasitas produksi dalam negeri belum mencukupi, impor tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perekonomian Indonesia.

Bagi para pelaku bisnis dan investor, memahami tren impor ini bisa menjadi peluang besar untuk menjelajahi sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi di Indonesia.

About the Author

AkadBisnis

Administrator

Visit Website View All Posts

Related Posts:

  1. Prediksi Ekonomi Indonesia di Tahun 2025 Ekonomi adalah denyut nadi sebuah negara. Ia mencerminkan perkembangan, tantangan,...
  2. Prediksi Harga Saham BBRI Tahun 2025 Prediksi Harga Saham BBRI Tahun 2025 : PT Bank Rakyat...

Post navigation

Previous: Macam-macam Akad pada Transaksi Syariah
Next: Apakah Bisnis Franchise Menguntungkan?

Posting Terkait

Saham ADRO
  • Ekonomi

Cara Analisis Saham ADRO untuk Pemula

AkadBisnis Oktober 10, 2025
bonus imbaslot
  • Ekonomi

Bonus Menarik di Imbaslot Alternatif

AkadBisnis Juli 27, 2025
Prospek Ekonomi Indonesia
  • Ekonomi

Prospek Ekonomi Indonesia: Peluang & Tantangan Terbaru

AkadBisnis Juni 10, 2025
  • Laporan Keuangan BisnisCara Membuat Laporan Keuangan Bisnis yang Rapi & Akurat
  • Jenis Bisnis MenengahJenis Bisnis Menengah yang Tahan Krisis dan Menguntungkan
  • branding bisnis kreatifBranding Bisnismu dengan Cara Kreatif dan Unik
  • Tips mengembangkan bisnisTips Mengembangkan Bisnis agar Cepat Tumbuh dan Berkelanjutan
  • Saham ADROCara Analisis Saham ADRO untuk Pemula

Arsip

  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025

Kategori

  • Bisnis Kreatif
  • Ekonomi
  • Informasi Bisnis
  • Jenis Bisnis
  • Tips Bisnis

Tentang Kami

  • Beriklan di Sini
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Peta Situs

Seedbacklink

Link Building Malang
Siapos.com

<a
belaja.web.id
bitara.web.id
calira.web.id
careza.web.id
cureza.web.id
cyberi.web.id
dafina.web.id
dariva.web.id
devita.web.id
dokvia.web.id
edutra.web.id
eksklusif.web.id
fitora.web.id
goauto.web.id
gohome.web.id
gotekno.web.id
gotour.web.id
gotravel.web.id
guruza.web.id
healix.web.id
herbia.web.id
ilmuna.web.id
inovix.web.id
kariva.web.id
kavina.web.id
kelasu.web.id
kodeva.web.id
lariva.web.id
lavira.web.id
lunira.web.id
mariva.web.id
medika.web.id
navira.web.id
nayora.web.id
nutria.web.id
pariva.web.id
pelaja.web.id
rafina.web.id
sanita.web.id
sariva.web.id
savira.web.id
sehata.web.id
syntro.web.id
teknoa.web.id
tekvia.web.id
valira.web.id
velora.web.id
wellia.web.id
zamira.web.id
Dietasja.com
RageSite.com
sellinghail.com
blowboys.com
HockeyJr.com
BgrStar.com
GamesLan.com
NbLade.com
okiraq.com
djsurvey.com
bignancy.com
blogao.com

akadbuy.com
akadcredit.com
akadsell.com
akadtravel.com

Jangan Melewatkannya

Laporan Keuangan Bisnis
  • Informasi Bisnis

Cara Membuat Laporan Keuangan Bisnis yang Rapi & Akurat

AkadBisnis November 4, 2025
Jenis Bisnis Menengah
  • Jenis Bisnis

Jenis Bisnis Menengah yang Tahan Krisis dan Menguntungkan

AkadBisnis Oktober 20, 2025
branding bisnis kreatif
  • Bisnis Kreatif

Branding Bisnismu dengan Cara Kreatif dan Unik

AkadBisnis Oktober 18, 2025
Tips mengembangkan bisnis
  • Tips Bisnis

Tips Mengembangkan Bisnis agar Cepat Tumbuh dan Berkelanjutan

AkadBisnis Oktober 11, 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.